Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Mei 2008 Naik Sebesar 1,15%

NTP Mei 2008 Naik Sebesar 1,15%
Tanggal Rilis : 1 Juli 2008
Ukuran File : 0.41 MB

Abstraksi

Pada bulan Mei 2008, Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) tercatat sebesar 95,38, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 101,27, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 114,04, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPPT) 100,89, dan untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) 100,64. Seara gabungan, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 100,16. Ini berarti mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terpaut sebesar 1,15 persen.

Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Mei 2008, ada sebanyak 22 Provinsi mengalami kenaikan dan 10 Provinsi mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi NTP Mei 2008 terjadi di Provinsi Maluku yaitu sebesar 6,47 persen, karena indeks yang diterima naik hingga 8,15 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebesar 2,45 persen, karena indeks yang diterima turun hingga 1,22 persen.

Pada Mei 2008, terjadi inflasi di daerah pedesaan secara regional di Indonesia sebesar 1,19 persen karena kenaikan indeks harga di seluruh kelompok yang ada yaitu: bahan makanan (1.65%), makanan jadi, minuman& rokok (0,52%), perumahan (1,17%) sandang (0,29%), kesehatan (0,94%)., pendidikan, rekrease & OR (0,33%), dan transportasi & komunikasi (1,12%).

Berdasarkan observasi sebanyak 812 transaksi gabah di 15 provinsi, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Juni 2008 dibandingkan keadaan Mei 2008 untuk semua kualitas mengalami kenaikan. Untuk Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 6,33 persen, kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 5,98 persen, dan kualitas rendah/diluar kelompok kualitas naik sebesar 9,34 persen.

Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG mencapai Rp 2.941,- per kg, berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dan rata-rata harga gabah untuk kualitas GKP mencapai Rp 2.589,- per kg di tingkat petani dan Rp 2.651,- per kg di tingkat penggilingan, keduanya berada di atas HPP. Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP mengalami penurunan, yaitu dari 21,03 persen pada Mei 2008 menjadi 3,28 persen pada Juni 2008. Sedangkan persentase observasi gabah berkualitas rendah mengalami kenaikan, yaitu dari 8,30 persen pada Mei 2008 menjadi 9,98 persen pada Juni 2008.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 1.900,- per kg dijumpai di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (kualitas Rendah). Harga tertinggi sebesar Rp 3.840,- per kg dijumpai di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (kualitas Rendah).

Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Mei 2008 naik sebesar 1,20 persen dibanding upah April 2008, yaitu dari Rp 28.643,- menjadi Rp 28.986,- per hari. Secara riil mengalami peningkatan sebesar 0,39 persen.

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Juni 2008 naik 1,47 persen dibanding upah Mei 2008, yaitu dari Rp 46.515,- menjadi Rp 47.198,- per hari. Secara riil turun sebesar 0,96 persen.

Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan IV 2007 naik sebesar 2,98 persen dibanding upah triwulan III 2007 yaitu dari Rp 991.207,- menjadi Rp 1.020.696,- per bulan, secara riil naik 0,87 persen. Dibanding upah triwulan IV 2006 (year on year), upah nominal naik 6,61 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik