Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Januari 2008 Naik 0.04 Persen.

NTP Januari 2008 Naik 0.04 Persen.
Tanggal Rilis : 1 April 2008
Ukuran File : 0.31 MB

Abstraksi

Pada Januari 2008, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 108,67 atau naik 0,04 persen dibanding NTP Desember 2007 yang mencapai 108,63. Hal ini disebabkan karena kenaikan Indeks harga yang diterima petani sebesar 2,51 persen, lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani sebesar 2,47 persen.

Dari 23 Provinsi yang dilaporkan pada Januari 2008, 11 Provinsi mengalami kenaikan, 11 Provinsi mengalami penurunan dan 1 Provinsi data tidak masuk. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 4,06 persen karena harga produsen kacang kedelai naik 40,12 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bali, yaitu sebesar 5,10 persen, karena harga produsen bawang merah turun 22,39 persen.

Pada Januari 2008, terjadi inflasi di daerah perdesaan Indonesia sebesar 2,21 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena kenaikan indeks harga di semua sub kelompok yaitu: makanan sebesar 3,02 persen, perumahan sebesar 1,32 persen, pakaian sebesar 1,89 persen, dan aneka barang dan jasa sebesar 0,94 persen.

Berdasarkan observasi sebanyak 1.533 transaksi gabah di 19 provinsi, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Maret 2008 dibandingkan keadaan Februari 2008 mengalami penurunan untuk semua kualitas gabah. Untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) turun sebesar 6,28 persen, kualitas Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 15,31 persen, dan kualitas rendah turun sebesar 10,97 persen.

Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG mencapai Rp 2.713,- per kg, berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Rata-rata harga gabah untuk kualitas GKP mencapai Rp 2.149,- per kg di tingkat petani dan Rp 2.202,- per kg di tingkat penggilingan, keduanya berada di atas HPP. Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP naik tajam karena panen raya, yaitu dari 2,77 persen pada Februari 2008 menjadi 33,15 persen pada Maret 2008. Persentase observasi gabah berkualitas rendah juga naik tajam, yaitu dari 20,72 persen pada Februari 2008 menjadi 30,14 persen pada Maret 2008.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 1.350,- per kg dijumpai di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah (kualitas Rendah). Harga tertinggi sebesar Rp 3.650,- per kg dijumpai di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (kualitas GKP).

Upah nominal harian buruh tani pada Januari 2008 naik sebesar 3,92 persen dibanding upah Desember 2007, yaitu dari Rp 15.498,- menjadi Rp 16.106,- per hari. Secara riil mengalami peningkatan sebesar 1,79 persen*). Dibanding upah Januari 2007 (year on year) upah nominal naik 9,59 persen.

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2008 naik 0,30 persen dibanding upah Februari 2008, yaitu dari Rp 37.510,- menjadi Rp 37.622,- per hari. Secara riil turun sebesar 0,65 persen*). Dibanding upah Maret 2007 (year on year), upah nominal naik 6,28 persen.

Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan III 2007 turun sebesar 2,42 persen dibanding upah triwulan II 2007 yaitu dari Rp 1.048.519,- menjadi Rp 1.023.152,- per bulan, secara riil turun 4,60 persen*). Dibanding upah triwulan III 2006 (year on year), upah nominal naik 7,22 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik