Impor Menurut Moda Transportasi, 2019-2020
Nomor Katalog : 8202023
Nomor Publikasi : 06100.2179
ISSN / ISBN : 978-602-438-446-3
Tanggal Rilis : 2021-12-17
Ukuran File : 4.89 MB
Abstraksi
Sektor
transportasi merupakan bagian dari sistem distribusi global. Dalam kaitannya
dengan distribusi barang, transportasi dan perdagangan merupakan dua sektor
yang saling terkait. Transportasi menjadi kunci dari distribusi barang, baik
pada kegiatan perdagangan antar negara (ekspor dan impor) maupun perdagangan
antar wilayah.Dalam International
Merchandise Trade Statistics (IMTS), direkomendasikan bagi negara-negara
kompilator untuk menyajikan data ekspor impor barang berdasarkan moda
angkutannya pada level komoditas yang paling rinci. Hal tersebut bermanfaat untuk
memantau rute transportasi barang internasional, sebagai bahan penyusunan
kebijakan di sektor transportasi, dan beberapa kepentingan analisis lainnya.Pengembangan sistem transportasi baik untuk
penumpang maupun barang yang memadai perlu didukung oleh data terkait. Data
yang akurat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan serta menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dan mengeksekusi program secara tepat
sasaran. Ketersediaan data perdagangan internasional menurut moda
transportasi salah satunya bermanfaat untuk menunjang kepentingan tersebut.Selama
periode 2020 total impor Indonesia mengalami penurunan 9,24 persen, dari
US$171.275,7 juta menjadi US$162.628,7 juta. Transportasi laut masih menjadi
moda utama dalam kegiatan pengangkutan barang impor. Pada tahun 2020, sebanyak
98,21 persen barang impor Indonesia masuk melalui moda transportasi laut, yaitu
sebesar USD139.035,1 juta. Nilai tersebut menurun 17,50 persen dibanding 2019.
Aktivitas
Impor Indonesia sampai tahun 2020 masih bergantung pada pelabuhan utama di
pulau Jawa. Pelabuhan yang menjadi pintu masuk impor terbesar adalah Tanjung
Priok. Nilai impor yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok pada 2020 sebesar USD56.129,4
juta (39,65 persen).