Ekspor Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar, naik 0,13 persen dibanding September 2022, Impor Oktober 2022 senilai US$19,13 miliar, turun 3,40 persen dibanding September 2022
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR
- Nilai ekspor Indonesia Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar atau naik 0,13
persen dibanding ekspor September 2022. Dibanding Oktober 2021 nilai ekspor
naik sebesar 12,30 persen.
- Ekspor nonmigas Oktober 2022 mencapai US$23,43 miliar, turun 0,14 persen
dibanding September 2022, sementara itu naik 11,45 persen jika dibanding ekspor
nonmigas Oktober 2021.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2022 mencapai
US$244,14 miliar atau naik 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun
2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$230,62 miliar atau naik 30,61
persen.
- Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2022 terhadap September 2022
terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$437,1 juta
(14,38 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan
abu sebesar US$407,7 juta (38,57 persen).
- Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Oktober 2022
naik 20,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor
hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 14,17 persen, serta ekspor hasil
tambang dan lainnya naik 82,68 persen.
- Ekspor nonmigas Oktober 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$6,25 miliar,
disusul India US$2,12 miliar dan Amerika Serikat US$2,07 miliar, dengan kontribusi
ketiganya mencapai 44,51 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27
negara) masing-masing sebesar US$4,23 miliar dan US$1,81 miliar.
- Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Oktober
2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$32,52 miliar (13,32 persen), diikuti
Kalimantan Timur US$30,11 miliar (12,33 persen), dan Jawa Timur US$20,82 miliar
(8,53 persen).
IMPOR
- Nilai impor Indonesia Oktober 2022 mencapai US$19,13 miliar, turun 3,40 persen
dibandingkan September 2022 atau naik 17,44 persen dibandingkan Oktober
2021.
- Impor migas Oktober 2022 senilai US$3,36 miliar, turun 1,81 persen dibandingkan
September 2022 atau naik 77,23 persen dibandingkan Oktober 2021.
- Impor nonmigas Oktober 2022 senilai US$15,77 miliar, turun 3,73 persen
dibandingkan September 2022 atau naik 9,56 persen dibandingkan Oktober 2021.
- Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Oktober 2022 dibandingkan
September 2022 adalah logam mulia dan perhiasan/permata US$196,0 juta (35,97
persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah pupuk US$114,8 juta (48,80
persen).
- Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Oktober
2022 adalah Tiongkok US$55,49 miliar (33,79 persen), Jepang US$14,14 miliar
(8,61 persen), dan Thailand US$9,25 miliar (5,63 persen). Impor nonmigas dari
ASEAN US$27,81 miliar (16,94 persen) dan Uni Eropa US$9,44 miliar (5,75 persen).
- Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2022
terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang
konsumsi US$657,7 juta (4,19 persen), bahan baku/penolong US$35.339,7 juta
(30,10 persen), dan barang modal US$7.114,7 juta (31,77 persen).
- Neraca perdagangan Indonesia Oktober 2022 mengalami surplus US$5,67 miliar
terutama berasal dari sektor nonmigas US$7,66 miliar, namun tereduksi oleh
defisit sektor migas senilai US$1,99 miliar.