Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Merajut Data E-Commerce Indonesia: Kolaborasi Public Private Sectors di Era Digital

Merajut Data E-Commerce Indonesia: Kolaborasi Public Private Sectors di Era Digital

14 Desember 2020 | Kegiatan Statistik Lainnya


Jakarta – “Melalui kolaborasi dan koordinasi yang baik, bersama kita bisa menghasilkan data e-commerce yang berkualitas dan lengkap, sehingga kita bisa memperoleh gambaran yang utuh tentang e-commerce di Indonesia. Dan pada akhirnya kita dapat menyusun kebijakan yang tepat dan fokus untuk Indonesia Maju,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Sharing Session penyampaan data dan informasi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) yang berlagsung di gedung 1 lantai 10 BPS, (10/12).

Perkembangan teknologi informasi dan komputer secara cepat telah membawa kemajuan dan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia. Dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0 yang menekankan kepada pola digital economic, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya. E-commerce merupakan penghubung antara teknologi informasi dalam pemasaran dan distribusi produk yang berpotensi meningkatkan skala kinerja UMKM. 

Data mengenai e-commerce yang komprehensif dan up to date sangat diperlukan pemerintah agar perumusan kebijakan yang diambil tepat sasaran. Terkait hal itu, pemerintah melalui PP No. 80 Tahun 2019 telah mengatur tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Di dalamnya mengamanatkan pula BPS sebagai lembaga yang diminta untuk mengumpulkan data transaksi e-commerce yang tertuang pada pasal 21 ayat 2. 

BPS juga diminta segera menyusun peraturan teknis terkait hal tersebut. Akhirnya melalui proses yang panjang, BPS telah melakukan diskusi yang cukup intensif dengan pihak-pihak terkait, agar peraturan pengumpulan data tersebut dapat segera diimplementasi ketika nanti diundangkan.

Dalam sambutanya, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati memaparkan hasil survei BPS tentang e-commerce yang dilakukan pada tahun 2018. Dari survei tersebut terlihat bahwa telah terjadi pertumbuhan yang luar biasa dalam hal e-commerce di Indonesia, salah satunya dari sisi merchant. Tercacat sebesar 14,5 juta online merchant (toko di dunia maya) pada tahun 2017 (belum yang termasuk klasified). Dari sisi buyer dan visitornya pun potensinya luar biasa. Pada tahun 2017 tercatat sebesar 52,7 juta buyer dengan 1 miliiar visitor. Sedangkan produk-produk yang paling diminati konsumen adalah gadget, diikuti fashion, dan houseware.

Lies juga mengatakan bahwa data e-commerce hasil survei tersebut, saat itu menjadi katalis ekonomi di era digital, “Sebab perubahan TI yang luar biasa merubah gaya hidup masyarakat, semua transaksi lebih mudah dilakukan, walaupun masih banyak orang pergi ke mall, namun semakin banyak orang yang melakukan belanja melalui online,” ujarnya . 

Acara yang bertajuk “Merajut Data E-Commerce Indonesia: Kolaborasi Public Sectors di Era Digital” itu juga menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya, yaitu perwakilan dari Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan, Kementerian Perdagangan (Nurimansyah), Executive Director Indonesia Services Dialogue ISD (Devi Ariyani), Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan SDM Kemenko Perekonomian (Mira Tayyiba), Direktur Sistem Informasi Statistik BPS (Muchammad Romzi) dan Direktur Neraca Pengeluaran BPS (Puji Agus Kurniawan), dengan moderator Ibrahim Kholilul Rahman (pengajar Ekonom Digital FEB UI).

Rekaman acara tersebut juga dapat disaksikan melalui link youtube dibawah ini

#HumasNews
#PMSE
#e_commerce
#sahabatdata
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik