Pemerintah Indonesia sedang sangat gencar melancarkan program-program yang berhubungan dengan pengikatan kapasitas produksi komoditas pertanian dalam upaya mendukung salah satu Nawacita yakni terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan
pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran
maka perbaikan metodologi dalam pengumpulan data pertanian harus
dilakukan.
Pengumpulan data pertanian menerapkan metode baru, yakni dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Dalam rangka menyiapkan Sumber daya manusia yang berkualitas bagi pendataan statistik tanaman pangan dengan metode KSA tahun
2018 ini maka, perlu di lakukan pelatihan bagi calon Instruktur
Nasional (Innas). Calon Innas belajar menguasai seluruh konsep,
definisi, serta mekanisme pelaksanaan pendataan Statistik Tanaman Pangan
dengan Metode KSA .
Pelatihan Innas KSA yang diselenggarakan di Hotel Amarosa Bandung (8-9 November 2017) dibuka oleh Hermanto, Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan. Dalam sambutannya, Hermanto berpesan, kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat penting, untuk memberikan informasi yang sangat cepat, tepat dan kekinian. “Saya ingin memberikan gambaran pada teman-teman instrukstur nasional yang nanti akan memberikan
materi kepada Inda, juga kepada petugas langsung. Jadilah Instruktur
Nasional yang cerdas dan untuk itu harus memiliki inovasi dan motivasi
kepada siapapun yang jadi Inda maupun petugas”, jelas Hermanto.
Peserta
pelatihan sebanyak 38 peserta yang berasal dari 33 peserta BPS provinsi
dan 9 peserta BPS pusat. Harapannya, melalui pelatihan ini, calon Innas
dapat pengetahuan terkait metode KSA, dan menghasilkan data pertanian
yang lebih up date.