Nomor Katalog | : | 5206004 |
Nomor Publikasi | : | 05120.1809 |
ISSN/ISBN | : | |
Tanggal Rilis | : | 5 Oktober 2018 |
Ukuran File | : | 4.8 MB |
Abstraksi
Pada tahun 2017, sebagian besar produksi tanaman bunga potong mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi dialami oleh krisan dengan peningkatan sebesar 47,58 juta tangkai (10,99 persen) diikuti oleh herbras, mawar, anthurium bunga, gladiol, pisang-pisangan, dan anggrek. Penurunan produksi hanya dialami oleh sedap malam dan anyelir sebesar 4,10 persen dan 7,80 persen.
Sedangkan, untuk tanaman pot mengalami penurunan produksi pada tahun 2017. Penurunan produksi yang paling tinggi terjadi pada philodendron dengan penurunan sebesar 6,44 juta pohon (38,32 persen) disusul dengan dracaena sebesar 2,31 juta pohon (49,22 persen), dan pakis sebesar 1,12 juta pohon (10,79 persen). Tanaman pot yang mengalami peningkatan produksi tertinggi, yaitu anthurium daun sebesar 616,06 ribu pohon (78,60 persen), soka sebesar 487,86 ribu pohon (89,87 persen), dan pedang-pedangan sebesar 382,39 ribu rumpun (47,23 persen). Untuk produksi tanaman hias lainnya, melati dan palem mengalami penurunan produksi sebesar 6,67 ribu ton (21,39 persen) dan 68,86 ribu pohon (7,01 persen).
Tanaman hias yang paling banyak diekspor adalah krisan, mawar, dan anggrek. Pada tahun 2017, volume ekspor krisan turun dari 60,65 ton menjadi 49,52 ton dan nilai FOB naik dari 905.724 US$ menjadi 699.176 US$. Negara pengimpor krisan dari Indonesia tahun 2017, yaitu Jepang dan Kuwait.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia)Jl. Dr. Sutomo 6-8
Jakarta 10710 Indonesia
Telp (62-21) 3841195
3842508
3810291
Faks (62-21) 3857046
Mailbox : [email protected]
Tentang Kami