Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42 persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42 persen

Tanggal Rilis : 1 November 2022
Ukuran File : 3.6 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
  • NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
  • NTP nasional Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,29 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.
  • Pada Oktober 2022, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan tertinggi (3,92 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami penurunan terbesar (1,80 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
  • Pada Oktober 2022 terjadi penurunan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,33 persen yang disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, tembakau.
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Oktober 2022 sebesar 106,76 atau turun 0,10 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
  • Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 4,13 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 1,46 persen.
  • Dari 1.478 transaksi penjualan gabah di 29 provinsi selama Oktober 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 61,71 persen, gabah kering giling (GKG) 25,98 persen, dan gabah luar kualitas 12,31 persen.
  • Selama Oktober 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.354,00 per kg atau naik 16,18 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.475,00 per kg atau naik 15,89 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Oktober 2021. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.891,00 per kg atau naik 17,44 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.006,00 per kg atau naik 17,22 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.846,00 per kg atau naik 12,43 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.951,00 per kg atau naik 11,90 persen.
  • Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada Oktober 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan GKG masing-masing naik sebesar 4,13 persen dan 1,53 persen, sedangkan gabah luar kualitas turun 1,76 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Oktober 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan GKG masing-masing naik sebesar 4,03 persen dan 1,52 persen, sedangkan gabah luar kualitas turun 1,66 persen.
  • Selama Oktober 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 894 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.138 observasi beras di penggilingan.
  • Pada Oktober 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.402,00 per kg, naik sebesar 10,08 persen dibandingkan Oktober 2021, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.043,00 per kg atau naik sebesar 11,46 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.516,00 per kg atau naik sebesar 10,26 persen.
  • Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,46 persen; 2,64 persen; dan 0,53 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia)Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : [email protected]

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik