Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Pertumbuhan produksi IBS naik 2,06 persen dan IMK naik 4,88 persen pada triwulan IV tahun 2016 dari triwulan IV tahun 2015

Pertumbuhan produksi IBS naik 2,06 persen dan IMK naik 4,88 persen pada triwulan IV tahun 2016 dari triwulan IV tahun 2015
Tanggal Rilis : 1 Februari 2017
Ukuran File : 2.26 MB

Abstraksi

Industri Manufaktur Besar dan Sedang

  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang 2016 (y-on-y) tahunan naik 4,00 persen dibanding tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional, naik 8,01 persen, industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, naik 7,62 persen, dan industri Makanan, naik 6,26  persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik, turun 8,39 persen, industri Peralatan Listrik, turun 7,49 persen, dan industri Pakaian Jadi, turun 7,15 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV-2016 naik sebesar 2,06 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri Makanan, naik 8,29 persen, industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, naik 7,07 persen dan industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, naik 5,58 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri Tekstil, turun 7,91 persen, industri Pengolahan Lainnya, turun 6,47 persen dan industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik, turun  5,47 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV-2016 turun sebesar 0,34 persen (q-to-q) terhadap triwulan III-2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik, naik 4,76  persen, industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, naik 3,59  persen, dan industri Logam Dasar, naik 3,54 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri Mesin dan Perlengkapan ytdl, turun 5,80 persen, industri Kertas dan Barang dari Kertas, turun 4,12 persen, dan industri Makanan turun 3,63 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV-2016 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Lampung, naik 19,11 persen, Provinsi Jambi, naik 15,76 persen, dan Provinsi D.I Yogyakarta, naik 12,80 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Sumatera Selatan, turun 14,30 persen, Provinsi Bengkulu, turun 12,23 persen dan Provinsi Bali, turun 6,58 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV-2016 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Lampung, naik 17,96 persen, Provinsi Jambi, naik 11,33 persen dan Provinsi Sulawesi Barat, naik 6,21 persen. Provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Aceh, turun 21,43 persen, Provinsi Sumatera Selatan, turun 15,11 persen, dan Provinsi Sumatera Utara, turun 13,45 persen.
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil tahun 2016 naik sebesar 5,78 persen terhadap tahun 2015. Selama tiga tahun terakhir terjadi kenaikan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil. Pada tahun 2015 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil naik sebesar 5,71 persen dan pada tahun 2014 naik sebesar 4,91 persen terhadap tahun 2013.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2016 naik sebesar 4,88 persen  (y-on-y) terhadap triwulan IV-2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik (43,71 persen), Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) naik 25,98 persen, dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas naik 25,49 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Pengolahan Tembakau turun 15,62 persen, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan turun 11,82 persen, dan Industri Peralatan listrik turun 10,73 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2016 naik sebesar 0,51 persen  (q-to-q) terhadap triwulan III-2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik naik 13,56 persen, Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) naik 12,82 persen, dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas naik 6,12 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Pengolahan Tembakau turun 27,91 persen, Industri Peralatan listrik turun 15,56 persen, dan Industri Farmasi, Obat dan Obat Tradisional turun 12,57 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2016 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Kalimantan Utara naik 38,19 persen, Provinsi Nusa Tenggara Timur naik 33,26 persen, dan Provinsi Maluku Utara naik 25,56 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan produksi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 14,70 persen, Provinsi Aceh turun 8,93 persen, dan Kepulauan Bangka Belitung turun 8,06 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2016 (q-to-q) pada tingkat provinsi  yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 23,44 persen, Provinsi Nusa Tenggara Timur naik 16,66 persen, dan Provinsi Kalimantan Tengah naik 11,03 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan produksi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat  turun 19,17 persen, Provinsi Aceh turun 6,56 persen, dan Provinsi Sulawesi Selatan turun 5,48 persen.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik