Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Kondisi Bisnis dan Ekonomi Konsumen Pada Triwulan II 2011 Meningkat

Kondisi Bisnis dan Ekonomi Konsumen Pada Triwulan II 2011 Meningkat
Tanggal Rilis : 5 Agustus 2011
Ukuran File : 0.5 MB

Abstraksi

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada Triwulan II-2011 sebesar 105,75, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis juga meningkat jika dibandingkan dengan Triwulan I-2011 (nilai ITB sebesar 102,16).

Peningkatan kondisi bisnis pada Triwulan II-2011 terjadi di semua sektor. Peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan (nilai ITB sebesar 108,60). Sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami peningkatan bisnis terendah (nilai ITB sebesar 104,53).

Kondisi bisnis pada Triwulan II-2011 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja. Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha tertinggi dan peningkatan terendah adalah Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih. Peningkatan kapasitas produksi tertinggi terjadi pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, sedangkan peningkatan rata-rata jam kerja tertinggi terjadi pada Sektor Konstruksi.

Nilai ITB Triwulan III-2011 sebesar 108,51, berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan Triwulan II-2011.

Semua sektor ekonomi pada Triwulan III-2011 diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi diprediksi mengalami peningkatan bisnis tertinggi, sementara Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan bisnis terendah.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada Triwulan II-2011 sebesar 106,36, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar 102,42). Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 109,19).

Perbaikan kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena ada peningkatan kondisi ekonomi konsumen di semua provinsi (33 provinsi) dan 15 provinsi diantaranya (45,45 persen) memiliki nilai indeks diatas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Selatan (nilai ITK sebesar 114,57). Sebaliknya, Provinsi Nusa Tenggara Timur tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 103,55.

Nilai ITK nasional pada Triwulan III-2011 diperkirakan sebesar 109,49, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan Triwulan II-2011 (nilai ITK sebesar 106,36).

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia (33 provinsi). Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Sulawesi Selatan (nilai ITK sebesar 117,88) dan terendah di Nusa Tenggara Timur (nilai ITK sebesar 105,83).
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik