Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP April 2010 Turun 0,05 Persen Dibanding Bulan Sebelumnya.

NTP April 2010 Turun 0,05 Persen Dibanding Bulan Sebelumnya.
Tanggal Rilis : 3 Mei 2010
Ukuran File : 0.3 MB

Abstraksi

Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Maret 2010 sebesar 101,20 atau secara umum naik 0,11 persen dibanding bulan sebelumnya karena NTP Subsektor Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan mengalami kenaikan 0,45 persen; 0,18 persen; 0,36 persen; dan 0,12 persen. Sedangkan NTP April 2010 sebesar 101,15 atau turun 0,05 persen dibanding bulan sebelumnya karena NTP Subsektor Pangan, Perkebunan Rakyat, dan Peternakan masing-masing turun 0,27 persen; 0,17 persen, dan 0,17 persen.

NTP Provinsi Maluku April 2010 sebesar 103,87 atau mengalami kenaikan tertinggi (1,28 persen) dibanding bulan sebelumnya karena harga produsen coklat naik 6,67 persen. Sedangkan NTP Provinsi Jawa Barat April 2010 adalah 97,55 atau mengalami penurunan terbesar (-1,03 persen) dibanding bulan sebelumnya, terutama disebabkan harga produsen gabah turun 2,72 persen.

Pada Maret 2010, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,13 persen terutama disebabkan oleh penurunan harga kelompok bahan makanan sebesar 0,50 persen. Sedangkan April 2010 daerah perdesaan mengalami inflasi sebesar 0,18 persen karena semua kelompok pengeluaran rumahtangga perdesaan mengalami kenaikan harga.

Komposisi jumlah observasi dari 886 transaksi gabah di 20 provinsi selama April 2010 didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 68,62 persen, diikuti oleh gabah kualitas rendah sebesar 26,75 persen dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 4,63 persen.

Harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp5.200,- per kg yang terjadi di Kabupaten Barito Kuala (Kalimantan Selatan). Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas rendah varietas Ciherang senilai Rp2.000,- per kg terjadi di Kabupaten Blora (Jawa Tengah), Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur).

Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp5.300,- per kg yang terjadi di Kabupaten Barito Kuala (Kalimantan Selatan). Harga terendah senilai Rp2.050,- per kg, juga berasal dari gabah kualitas rendah varietas Ciherang yang terjadi di Kabupaten Blora (Jawa Tengah).

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani turun 0,94 persen menjadi Rp3.311,59,- per kg dan kualitas GKP turun 1,75 persen menjadi Rp2.807,40,- per kg dibandingkan bulan lalu. Sedangkan di tingkat penggilingan, masing-masing turun 1,87 persen menjadi Rp3.355,85,- per kg dan 1,89 persen menjadi Rp2.866,98,- per kg. Sementara itu, gabah kualitas rendah di tingkat petani juga mengalami penurunan 3,36 persen menjadi Rp2.407,11,- per kg.

Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Maret 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan Februari 2010 sedangkan April 2010 naik sebesar 0,33 persen dibanding upah Maret 2010, yaitu dari Rp37.637 di Februari menjadi Rp37.721,- di Maret dan menjadi Rp37.844,- di April 2010. Secara riil mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen di Maret 2010 dan 0,15 persen di April 20101).

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada April 2010 naik 0,38 persen dibanding upah Maret 2010, yaitu dari Rp56.998,- menjadi Rp57.217,- per hari. Secara riil naik sebesar 0,23 persen1).

Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan III 2009 naik sebesar 3,33 persen dibanding upah triwulan II 2009 yaitu dari Rp1.119.196,- menjadi Rp1.156.492,-, secara riil naik 1,41 persen1). Dibanding upah triwulan III 2008 (year on year), upah nominal naik 5,32 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik