Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Pebruari 2006 Naik 0,01%

NTP Bulan Pebruari 2006 Naik 0,01%
Tanggal Rilis : 1 Mei 2006
Ukuran File : 0.15 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Pebruari 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 100,74 atau naik 0,01 persen dibanding NTP Januari 2006 yang mencapai 100,72. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks harga yang diterima petani yang sebesar 0,76 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,75 persen.
  • Dari 23 propinsi yang dilaporkan pada bulan Pebruari 2006, 11 propinsi mengalami kenaikan, 11 propinsi lainnya mengalami penurunan, dan 1 propinsi stabil. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Sulawesi Tengah, yaitu sebesar 5,58 persen karena harga cengkeh biji kering naik 33,78 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 6,68 persen, karena harga coklat biji kering turun 12,50 persen.
  • Pada Pebruari 2006, terjadi inflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,71 persen. Inflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 0,95 persen, perumahan naik 0,35 persen, pakaian naik 0,23 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,51 persen.
  • Berdasarkan observasi 792 transaksi gabah di 13 propinsi pada April 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani dibandingkan bulan Maret 2006 untuk kualitas Gabah Kering Panen (GKP) dan kualitas rendah mengalami kenaikan. Kualitas GKP naik 3,65 persen, dan gabah kualitas rendah naik 0,50 persen, sebaliknya rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) turun 9,83 persen.
  • Walaupun harga gabah mengalami kenaikan dibanding bulan lalu, namun secara rata-rata, harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG meski tidak banyak masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sedangkan untuk kualitas GKP secara umum berada di atas HPP. Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun dibanding bulan lalu, yaitu dari 31,73 persen pada Maret 2006 menjadi 25,00 persen pada April 2006. Persentase observasi gabah berkualitas rendah turun, yaitu dari 28,65 persen pada Maret 2006 menjadi 24,75 persen pada April 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 1.336,00/kg yang dijumpai di Kec. Kaliwungu, Kab. Kendal, Jateng, dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp 3.286,00/kg dijumpai di Kec. Anjir Pasar Hilir, Kab. Barito Kuala, Kalsel, dengan kualitas GKP.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia) Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195

3842508

3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik