December 12, 2023 | BPS Activities
Untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat, BPS melakukan Survei Biaya
Hidup (SBH). Kegiatan SBH menjadi salah satu bahan penyusun untuk
penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur tingkat inflasi.
Agar
relevansi IHK terjaga, pola pembobotan dan paket komoditas barang dan
jasa perlu diperbarui setiap 5 tahun sekali, ditinjau apakah masih
sesuai dengan kondisi saat ini. Sebelumnya IHK menggunakan tahun dasar
2018, untuk menjaga kualitas penghitungan angka inflasi/deflasi maka
saat ini dimutakhirkan menggunakan tahun dasar 2022 yang dinilai secara
perekonomian relatif lebih stabil pasca pandemi Covid-19.
Sosialisasi
Hasil SBH 2022 diselenggarakan di Gedung 1 Lantai 10 BPS (12/12) dengan
peserta dari BPS, kementerian/lembaga, praktisi, akademisi, dan media
massa. "Mulai inflasi Januari 2024 yang dirilis 1 Februari 2024 akan
menggunakan SBH dengan tahun dasar 2022. Perubahan ini dilakukan karena
pastinya terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat kita jika
dibandingkan dari SBH 2018 dan SBH 2022. Pola konsumsi ini berubah
karena perubahan teknologi, pendapatan, pasar, terutama juga karena
shock dan krisis pasca pandemi Covid-19, sehingga pemutakhiran ini
sangat diperlukan," ungkap Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS.
SBH
2022 merupakan SBH ke-13. Cakupan kota SBH 2022 berubah menjadi 150
kab/kota dari 38 provinsi, sebelumnya hanya 90 kab/kota. "Dilakukan
penambahan di wilayah rural sehingga dapat merefleksikan pola konsumsi
di wilayah rural," ujar Deputi Bid Statistik Distribusi dan Jasa BPS,
Pudji Ismartini. Paket komoditas hasil SBH 2022 sebanyak 847 komoditas,
sebelumnya 835 komoditas pada SBH 2018.
Ferry Irawan, Deputi Bid
Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian menyampaikan
speech, "Beberapa inovasi dimunculkan di SBH 2022 juga modal untuk
mengawal target inflasi pemerintah di 2023-2024." Acara diakhiri dengan
talkshow bertema "Pola Konsumsi Dahulu dan Kini, Bagaimana BPS
Menangkapnya?" yang dimoderatori Eisha Maghfiruha Rachbini (INDEF),
dengan narasumber Mohamad Ikhsan (UI), Wahyu Agung Nugroho (BI), dan
Windhiarso Ponco Adi (BPS).